PVMBG: Dentuman dan Getaran di Gunung Wilis Tidak Berbahaya

Jumat, 25 Februari 2011

Trenggalek - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung memastikan suara dentuman dan getaran yang terjadi di sekitar lereng Gunung Wilis sebagai hal yang tidak berbahaya. Fenomena alam ini dipastikan akan berhenti dengan sendirinya dalam 2 bulan mendatang.


Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Bencana Geologi PVMBG, Gede Suantika, mengatakan pihaknya masih beranggapan fenomena alam tersebut sebagai akibat dari pergerakan tanah lambat. Kejadian ini dipengaruhi oleh curah hujan tinggi, hingga mempengaruhi kestabilan tanah.

"Dua bulan lagi kalau intensitas hujan menurun, atau bahkan berhenti, kejadian ini saya perkirakan juga akan berhenti," kata Gede Suantika, disela proses pengambilan data seismograf dalam penelitian fenomena alam serupa di Kabupaten Trenggalek, Jumat (25/2/2011).

Dari penelitian yang sudah dilakukan PVMBG, kejadian di Trenggalek sama dengan yang dirasakan masyarakat di daerah lain di sekitar lereng Gunung Wilis. Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi geologi wilayah seputar Gunung Wilis, yang terdiri dari banyak sesar atau retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan. Secara teori, ukuran dimensi sesar dapat mencapai ratusan kilometer atau sesar Semangko. Sedangkan ukuran lainnya hanya beberapa centimeter saja.

Gede memastikan aktivitas di Gunung Wilis akan berhenti sendiri setelah mencapai tingkat kestabilan. "Masyarakat tidak usah terlalu mengkhawatirkannya," ujarnya.

Meski menyatakan fenomena dentuman, getaran dan retakan sebagai hal yang tidak berbahaya, PVMBG dipastikan akan melakukan penelitian lebih lanjut. Khusus di Nganjuk yang dilaporkan sudah terjadi retekan dan longsoran, penelitian akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Rencananya besok. Kami dari PVMBG akan dibantu petugas dari Pos Pantau Gunung Kelud, akan naik ke Gunung Wilis," papar Gede.

Ditanya mengenai diikutsertakannya petugas dari Pos Pantau Gunung Kelud, Gede menghubungkannya dengan adanya kemungkinan pengaruh dentuman dan getaran tersebut pada aktivitas vulkanik gunung api. Meski demikian kemungkinan tersebut belum menunjukkan tanda-tanda kebenaran.

"Sejauh ini semua masih normal. Belum ada imbas dari dentuman dan getaran tanah ini ke aktivitas gunung api," tegas Gede.

Sementara informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, Gunung Wilis merupakan gunung non-aktif di perbatasan 6 kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Ketinggian gunung ini mencapai 2.552 meter dan memiliki cukup banyak air terjun.
http://surabaya.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2011 Mixx Blogger Template - Blogger Templates by BloggerReflex

Sponsored by: Trucks | SUV | Cheap Concert Tickets