Editor's Notes:Dibalik Pesta Gol Singo Edan
Dibalik pesta 4 gol Arema ke gawang Persiwa Wamena, Kamis (10/2) sore, gol perdana Bustomi musim ini, 2 gol dari seorang bench-warmer terdapat data dan fakta menarik yang masuk dalam catatan redaksi. Dan semuanya bisa disimak di edisi kedua ONGISNADE Editor’s Notes.
Sujud Amiruddin. Ahmad Amiruddin mengekspresikan ucapan syukurnya setelah mengoyak gawang Persiwa. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Pertandingan melawan Persipura awal pekan lalu, yang bisa disebut ‘perang sayap’ ternyata menjadi bekal berguna bagi skuad Miro, Kamis (10/2), karena Persiwa ternyata cenderung memaksakan untuk bermain di lini tengah. Anak-anak asuh Suharno nampaknya alpa soal flank Arema yang diisi oleh pemain-pemain eksplosif.
Esteban Guillen, dirijen lini tengah Singo Edan yang dalam pertandingan kali ini ditemui duduk di bangku VVIP tidak tampak khawatir kendati timnya bermain tanpa dirinya. Tekad Miro untuk menang dalam laga kali ini juga bak gayung bersambut dengan penuhnya tribun Kanjuruhan oleh Aremania dan Aremanita.
Tambah lagi, dengan adanya himbauan bahwa Aremania bersama Arema akan menjadi lebih baik bersama. Demikian yang didengungkan Ovan Tobing sesaat sebelum pertandingan dimulai. Sambutan positif dari publik sendiri tentu mendongkrak semangat tim Ongis Nade untuk bertanding habis-habisan. Selain mendongkrak peringkat, laga terakhir ini penting bagi mereka sebelum berangkat ke Negeri Sakura untuk mengikuti Liga Champion Asia yang digelar pada awal bulan mendatang.
Dalam pertandingan mid-week kali ini pun Arema Noh Alam Shah dkk tak sururt determinasi, meski banyak personelnya didera cedera sementara mereka harus segera mempersiapkan diri untuk away pertama Liga Champions Asia (LCA) di Osaka nanti tanggal 2 Maret 2011. Striker sekaligus kapten Noh Alam Shah contohnya, meskipun tengah cedera engkel ternyata masih tetap gigih untuk berusaha mencetak gol.
Sejak memakai ban kapten, striker tangguh asal Singapura ini masih mengalami masa ‘puasa gol’. Duel udara yang dilakoninya di menit–menit terakhir babak pertama, dan gol gemilangnya di menit ke-61 pertandingan ternyata belumlah mengakhiri paceklik golnya, karena wasit Ahmad Suparman menganulir gol Alam Shah.
Di babak kedua, Persiwa sekali lagi memaksa Arema untuk bermain di lini tengah, terbukti dengan umpan–umpan panjang dan berbahaya yang dilakukan Erick Weeks ke gawang Arema yang dijaga Ahmad Kurniawan. Di menit ke-76, Persiwa berinovasi dengan menurunkan Li Hou Yuan dan menarik Piter Romaropen untuk meningkatkan serangan.
Tekad Miro untuk menang dalam setiap pertandingan kali ini diwujudkan dengan serangan–serangan tanpa henti ke rusuk kiri pertahanan Persiwa. Tambah lagi, meskipun Noh Alam Shah tak dapat bermain maksimal karena cedera yang dideritanya, rekan–rekan satu timnya kompak dengan visi dan misi mereka untuk menang.
Gol–gol yang lahir dari kaki Bustomi, Amiruddin, dan M.Ridhuan menegaskan supremasi Arema dan menjawab pertanyaan bahwa tim berlambang kepala singa ini masih mampu mengatasi lawan yang memiliki kualitas permainan ‘menakutkan’ bagi tim-tim lainnya.
Menurut pelatih Persiwa, Suharno, yang dijumpai dalam konfrensi pers seusai pertandingan, kekalahan mereka adalah antiklimaks dari kemenangan lima kali berturut–turut. Gol pertama Amiruddin benar–benar tak diantisipasi oleh Persiwa yang memfokuskan penjagaan pada Noh Alam Shah.
Selain itu, menurutnya, Persiwa tak bermain full team sehingga tak bisa mengeluarkan performa terbaiknya. Namun, uniknya Suharno salut atas kejelian coach Arema, Miroslav Janu. “Walaupun kita kalah tapi saya sangat salut dengan Coach Janu yang jeli dalam mengganti pemain, dan kekalahan kami adalah akibat dari kelalaian sendiri. Dan sekali lagi, hari ini adalah harinya Arema”. Menyoal tentang tekanan psikologis bermain di hadapan ribuan Aremania, pelatih Persiwa berkata, “Saya tegang,” sekaligus meminta maaf kepada publik atas beberapa kesalahan wasit, meskipun dia juga menilai bahwa wasit bertugas cukup baik kali ini.
Sedangkan Coach Janu berterimakasih kepada seluruh pemainnya yang telah menunjukkan kerja keras, sekaligus berterimakasih pada Aremania yang memberikan dukungan penuh pada tim kebanggaan arek Malang ini. “Pemain harus lebih bagus,” pungkasnya tentang kinerja seperti apa yang diharapkan dari anggota timnya untuk pertandingan lainnya.
Di penghujung statementnya, Miro juga mengakui bahwa timnya harus menghemat energi untuk mempersiapkan kondisi terbaik, menjelang LCA di Osaka, sehubungan dengan akumulasi cedera yang diderita kebanyakan anggota timnya. (onn/inb)
http://www.ongisnade.net/
0 komentar:
Posting Komentar